Shakti Kata - Pramoedya Ananta Toer, secara luas dianggap sebagai salah satu pengarang yang produktif dalam sejarah sastra Indonesia. Pramoedya telah menghasilkan lebih dari 50 karya dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 41 bahasa asing. lahir di Blora, Jawa Tengah, 6 Februari 1925 – meninggal di Jakarta, 30 April 2006 pada umur 81 tahun,
Hidup-
Lahir: 6 Februari 1925, Hindia Belanda - Meninggal: 30 April 2006, Jakarta
Kutipan: Pramoedya Ananta Toer
Dan alangkah indah kehidupan tanpa merangkak-rangkak di hadapan orang lain. - Pramoedya Ananta Toer
Kami memang orang miskin. Di mata orang kota kemiskinan itu kesalahan. Lupa mereka lauk yang dimakannya itu kerja kami. - Pramoedya Ananta Toer
Kehidupan ini seimbang, Tuan. Barangsiapa hanya memandang pada keceriannya saja, dia orang gila. Barangsiapa memandang pada penderitaannya saja, dia sakit. - Pramoedya Ananta Toer
Hidup yang berarti, dan mati lebih berarti lagi. - Pramoedya Ananta Toer
Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai. - Pramoedya Ananta Toer
Masa terbaik dalam hidup seseorang adalah masa ia dapat menggunakan kebebasan yang telah direbutnya sendiri. - Pramoedya Ananta Toer
Berterimakasihlah pada segala yang memberi kehidupan. - Pramoedya Ananta Toer
Yang harus malu itu mereka karena mereka takut untuk bekerja. Kau kan kerja. kau tidak boleh malu. Mereka yang harus malu, Tidak berani kerja. Semua orang bekerja, itu adalah mulia. Yang tidak bekerja tidak punya kemuliaan. - Pramoedya Ananta Toer
Jarang orang mau mengakui, kesederhanaan adalah kekayaan yang terbesar di dunia ini: suatu karunia alam. Dan yang terpenting diatas segala-galanya ialah keberaniannya. Kesederhaan adalah kejujuran, dan keberanian adalah ketulusan. - Pramoedya Ananta Toer
Keadaan seluruh dunia berubah. Sekarang apa? Negara-negara komunis pun mengakomodasi kapitalisme. Perang Dingin tidak ada lagi. Saya sendiri tetap seperti dahulu, menentang ketidakadilan dan penindasan. Bukan sekadar menentang, tetapi melawan! Melawan pelecehan kemanusiaan. Saya tidak berubah. - Pramoedya Ananta Toer
Dengan ilmu pengetahuan modern, binatang buas akan menjadi lebih buas, dan manusia keji akan semakin keji. Tapi jangan dilupakan, dengan ilmu-pengetahuan modern binatang-binatang yang sebuas-buasnya juga bisa ditundukkan. - Pramoedya Ananta Toer
Kemudian malam melanjutkan tugasnya: kosong dari segala perasaan. - Pramoedya Ananta Toer
Jangan sebut aku perempuan sejati jika hidup hanya berkalang lelaki. Tapi bukan berarti aku tidak butuh lelaki untuk aku cintai. - Pramoedya Ananta Toer
Kalian boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa mencintai sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai. - Pramoedya Ananta Toer
Saya selalu percaya dan ini lebih merupakan sesuatu yang mistis, bahwa hari esok akan lebih baik dari hari sekarang. - Pramoedya Ananta Toer
Persahabatan lebih kuat dari pada panasnya permusuhan. - Pramoedya Ananta Toer
Di balik setiap kehormatan mengintip kebinasaan. Di balik hidup adalah maut. Di balik persatuan adalah perpecahan. Di balik sembah adalah umpat. Maka jalan keselamatan adalah jalan tengah. Jangan terima kehormatan atau kebinasaan sepenuhnya. Jalan tengah - Pramoedya Ananta Toer
Kalian pemuda, kalau kalian tidak punya keberanian, sama saja dengan ternak karena fungsi hidupnya hanya beternak diri. - Pramoedya Ananta Toer
Gadis Pantai! dia merupakan sosok wanita yang mandiri. Dia tidak pernah menggantungkan diri pada orang lain. Bahkan pekerjaan yang paling kasarpun dia kerjakan sendiri. - Pramoedya Ananta Toer
Selama penderitaan datang dari manusia, dia bukan bencana alam, dia pun pasti bisa dilawan oleh manusia. - Pramoedya Ananta Toer
Apabila rumah itu rusak, yang menempatinya pun rusak - Pramoedya Ananta Toer
Biarlah hati ini patah karena sarat dengan beban, dan biarlah dia meledak karena ketegangan. - Pramoedya Ananta Toer
Sebagai pengarang saya masih lebih percaya kepada kekuatan kata daripada kekuatan peluru yang gaungnya hanya akan berlangsung sekian bagian dari menit, bahkan detik. - Pramoedya Ananta Toer
Gairah kerja adalah pertanda daya hidup; dan selama orang tidak suka bekerja sebenarnya ia sedang berjabatan tangan dengan maut. - Pramoedya Ananta Toer
Seorang guru adalah korban, korban untuk selama-lamanya. Dan kewajibannya terlampau berat, membuka sumber kebajikan yang tersembunyi dalam tubuh anak-anak bangsa. - Pramoedya Ananta Toer
Tak ada satu hal pun tanpa bayang-bayang, kecuali terang itu sendiri. - Pramoedya Ananta Toer
Barang siapa tidak tahu bersetia pada azas, dia terbuka terhadap segala kejahatan: dijahati atau menjahati. - Pramoedya Ananta Toer
bila akar dan batang sudah cukup kuat dan dewasa, dia akan dikuatkan oleh taufan dan badai. - Pramoedya Ananta Toer
Dan modern adalah juga kesunyian manusia yatim-piatu dikutuk untuk membebaskan diri dari segala ikatan yang tidak diperlukan: adat, darah, bahkan juga bumi, kalau perlu juga sesamanya. - Pramoedya Ananta Toer
Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji, dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya. - Pramoedya Ananta Toer
Hanya orang dan binatang bodoh saja yang kena cambuk. - Pramoedya Ananta Toer
Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian. - Pramoedya Ananta Toer
Saya ini kagum kepada Bung Karno. Ia sanggup melahirkan nation, bukan bangsa, tanpa meneteskan darah. Mungkin dia satu-satunya, atau paling tidak satu di antara yang sangat sedikit. Kelahiran nation itu biasanya, dimana saja, mandi darah. - Pramoedya Ananta Toer
Semakin tinggi sekolah bukan berarti semakin menghabiskan makanan orang lain. Harus semakin mengenal batas. - Pramoedya Ananta Toer
Setiap pengalaman yang tidak dinilai baik oleh dirinya sendiri ataupun orang lain akan tinggal menjadi sesobek kertas dari buku hidup yang tidak punya makna. Padahal setiap pengalaman tak lain daripada fondasi kehidupan. - Pramoedya Ananta Toer
Bagiku, kata-kata hiburan hanya sekedar membasuh kaki. Memang menyegarkan. Tapi tiada arti. - Pramoedya Ananta Toer
Barangsiapa muncul di atas masyarakatnya, dia akan selalu menerima tuntutan dari masyarakatnya-masyarakat yang menaikkannya, atau yang membiarkannya naik.... Pohon tinggi dapat banyak angin? Kalau Tuan segan menerima banyak angin, jangan jadi pohon tinggi - Pramoedya Ananta Toer
Betapa sederhana hidup ini sesungguhnya yang pelik cuma liku dan tafsirannya. - Pramoedya Ananta Toer
Dahulu, nenek moyangmu selalu mengajarkan, tidak ada yang lebih sederhana daripada hidup: lahir, makan-minum, tumbuh, beranak-pinak dan berbuat kebajikan. - Pramoedya Ananta Toer
Di dunia ini tak ada sesuatu kegirangan yang lebih besar daripada kegirangan seorang bapak yang mendapatkan anaknya kembali. - Pramoedya Ananta Toer
Jangan Tuan terlalu percaya pada pendidikan sekolah. Seorang guru yang baik masih bisa melahirkan bandit-bandit yang sejahat-jahatnya, yang sama sekali tidak mengenal prinsip. Apalagi kalau guru itu sudah bandit pula pada dasarnya. - Pramoedya Ananta Toer
Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari. - Pramoedya Ananta Toer
Perwakilan rakyat? Perwakilan rakyat hanya panggung sandiwara. Dan aku tidak suka menjadi badut, sekalipun badut besar. - Pramoedya Ananta Toer
Saya pegang ajaran Multatuli bahwa kewajiban manusia adalah menjadi manusia. - Pramoedya Ananta Toer
Tanpa wanita takkan ada bangsa manusia. Tanpa bangsa manusia takkan ada yang memuji kebesaranMu. Semua puji-pujian untukMu dimungkinkan hanya oleh titik darah, keringat dan erang kesakitan wanita yang sobek bagian badannya karena melahirkan kehidupan. - Pramoedya Ananta Toer
Ucapan tiada pada tempatnya bukan lahir di rumah ini, Yang Suci, hanya terbawa entah dari mana. - Pramoedya Ananta Toer
Berbahagialah dia yang makan dari keringatnya sendiri bersuka karena usahanya sendiri dan maju karena pengalamannya sendiri. - Pramoedya Ananta Toer
Dalam hidup kita, cuma satu yang kita punya, yaitu keberanian. Kalau tidak punya itu, lantas apa harga hidup kita ini? - Pramoedya Ananta Toer
Dan apalah artinya kebahagiaan kalau bukan rangkaian kesenangan detik demi detik tanpa nurani berjingkrak-jingkrak menggugat. - Pramoedya Ananta Toer
Ibu bapak tani—ibu bapak tanah air—akan meratapi putera-puterinya yang terkubur dalam udara terbuka di atas rumput hijau, di bawah naungan langit biru di mana awan putih berarak dan angin bersuling di rumpun bambu. Kemudian tinggallah tulang belulang putih yang bercerita pada musafir lalu, “ Di sini pernah terjadi pertempuran. Dan aku mati di sini. - Pramoedya Ananta Toer
Kemanusiaan kadang-kadang menghubungkan seorang dari kutub utara dan seorang dari kutub selatan. - Pramoedya Ananta Toer
Kepengarangan yang memiliki faal (perbuatan) sosial pada gilirannya harus pula bersambung dengan pers yang progesif. - Pramoedya Ananta Toer
Melawan, Minke, dengan segala kemampuan dan ketakmampuan. - Pramoedya Ananta Toer
Menulislah, karena tanpa menulis engkau akan hilang dari pusaran sejarah. - Pramoedya Ananta Toer
Revolusi ini tidak memberi sesuatu pun, dia minta kepada setiap orang, segala-galanya. - Pramoedya Ananta Toer
Saya adalah seorang anak Renaisans. Karenanya, saya percaya kebaikan dan keadilan. Saya adalah manusia yang baik karena saya menginginkannya, bukan karena agama, undang-undang, atau paksaan. Itu adalah pengertian yang humanis. Saya ingin dianggap manusia baik karena keinginan saya, karena nurani saya, bukan karena sesuatu dari luar. - Pramoedya Ananta Toer
Saya mengharapkan bahwa apa yang dibaca dalam tulisan saya akan memberikan kekuatan pada pembaca saya, memberikan kekuatan untuk tepat berpihak pada yang benar, pada yang adil, pada yang indah. Saya berharap bahwa pembaca-pembaca di Indonesia, setelah membaca buku saya, menjadi berani, merasa dikuatkan. Dan kalau itu terjadi, saya mengangggap tulisan saya berhasil. itu adalah suatu kehormatan bagi seorang pengarang, terutama bagi saya. Lebih berani. berani. lebih berani. - Pramoedya Ananta Toer
soalnya memang kertas-kertas yang lebih bisa dipercaya. Lebih bisa dipercaya daripada mulut penulisnya sendiri. - Pramoedya Ananta Toer
Aku harus tabah, kubisikkan pada diri sendiri. Takkan ada yang menolong kau! Semua setan dan iblis sudah mengepung aku. - Pramoedya Ananta Toer
Apa guna belajar ilmu dan pengetahuan Eropa, bergaul dengan orang-orang Eropa, kalau akhirnya toh harus merangkak, beringsut seperti keong dan menyembah seorang raja kecil yang barang kali buta huruf pula! God, God! Menghadap bupati sama dengan bersiap menampung penghinaan tanpa boleh membela diri. Tak pernah aku memaksa orang lai berbuat semacam itu terhadapku. Mengapa harus kulakukan untuk orang lain? Sambar gledek! - Pramoedya Ananta Toer
Cerita tentang kesenangan selalu tidak menarik. Itu bukan cerita tentang manusia dan kehidupannya, tapi tentang surga, dan jelas tidak terjadi di atas bumi kita ini. - Pramoedya Ananta Toer
Cinta tidak pernah buta. Cinta baginya adalah memberi-memberikan segala-galanya dan berhenti apabila napas berhenti mengembus. - Pramoedya Ananta Toer
Dalam pencurian dan pembunuhan tidak pernah ada ampun. - Pramoedya Ananta Toer
Kau harus berterima kasih pada segala yang memberimu kehidupan, sekali pun dia hanya seekor kuda. - Pramoedya Ananta Toer
Menulislah sedari SD, apa pun yang ditulis sedari SD pasti jadi. - Pramoedya Ananta Toer
Orang rakus harta benda selamanya tak pernah membaca cerita, orang tak berperadaban. Dia takkan pernah perhatikan nasib orang. Apalagi yang hanya dalam cerita tertulis. - Pramoedya Ananta Toer
Semua yang terjadi di kolong langit ini adalah urusan setiap orang yang berfikir. - Pramoedya Ananta Toer
Seorang terpelajar harus juga belajar berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi perbuatan. - Pramoedya Ananta Toer
Setiap hak yang berlebihan adalah penindasan. - Pramoedya Ananta Toer
Wanita lebih suka mengabdi pada kekinian dan gentar pada ketuaan, mereka dicengkam oleh impian tentang kemudaan yang rapuh itu dan hendak bergayutan abadi pada kemudaan impian itu. - Pramoedya Ananta Toer
Aku bangga menjadi seorang liberal, Tuan, liberal konsekwen. Memang orang lain menamainya liberal keterlaluan. Bukan hanya tidak suka ditindas, tidak suka menindas, lebih dari itu: tidak suka adanya penindasan. - Pramoedya Ananta Toer
Aku mengeluh. Hatiku tersayat. Aku memang perasa. Dan keluargaku pun terdiri dari makhluk-makhluk perasa. - Pramoedya Ananta Toer
Alam dan manusia telah membikinnya tidak brdaya dalam umur yang baru setengah abad. Sejak meninggalkan kampung halaman dan keluarga ia hanya mengenal penderitaan, tindasan, dan aniaya. Kami hanya dapat menangis dalam hati. Dan itupun tidak berguna. Orang-orang Jepang yang telah menindasnya sampai ia jadi begitu sekarang mungkin hidup senang di tengah keluargaya. Ya, sejak 1950, mungkin sudah sejak 1945 - Pramoedya Ananta Toer
Berpendapat tanpa berpengetahuan hukuman mati bagi seorang calon brahmana. Dia takkan mungkin jadi brahmana yang bisa dipercaya. - Pramoedya Ananta Toer
Di sana, di kampung nelayan tetesan deras keringat membuat orang tak sempat membuat kehormatan, bahkan tak sempat mendapatkan nasi dalam hidupnya terkecuali jagung tumbuk yang kuning. Betapa mahalnya kehormatan dan nasi. - Pramoedya Ananta Toer
Jangan kau mudah terpesona oleh nama-nama. Kan kau sendiri pernah bercerita padaku: nenek moyang kita menggunakan nama yang hebat-hebat, dan dengannya ingin mengesani dunia dengan kehebatannya-kehebatan dalam kekosongan. Eropa tidak berhebat-hebat dengan nama, dia berhebat-hebat dengan ilmu pengetahuannya. Tapi si penipu tetap penipu, si pembohong tetap pembohong dengan ilmu dan pengetahuannya. - Pramoedya Ananta Toer
Kalau ahli hukum tak merasa tersinggung karena pelanggaran hukum sebaiknya dia jadi tukang sapu jalanan. - Pramoedya Ananta Toer
Kalau hati dan pikiran manusia sudah tak mampu mencapai lagi, bukankah hanya pada Tuhan juga orang berseru? - Pramoedya Ananta Toer
Kalau kemanusiaan tersinggung, semua orang yang berperasaan dan berfikiran waras ikut tersinggung, kecuali orang gila dan orang yang berjiwa kriminal, biarpun dia sarjana. - Pramoedya Ananta Toer
Kau terpelajar, cobalah bersetia pada kata hati. - Pramoedya Ananta Toer
Masa lalu tak perlu jadi beban, bila tak sudi jadi pembantu. - Pramoedya Ananta Toer
Mendapat upah karena menyenangkan orang lain yang tidak punya persangkutan dengan kata hati sendiri, kan itu dalam seni namanya pelacuran? - Pramoedya Ananta Toer
Mereka membela apa yang menjadi haknya tanpa mengindahkan maut. - Pramoedya Ananta Toer
Orang Belanda sering membisikkan: berbahagialah mereka yang bodoh, karena dia kurang menderita. Berbahagialah juga kanak-kanak yang belum membutuhkan pengetahuan untuk dapat mengerti. - Pramoedya Ananta Toer
Orang itu membutuhkan air dalam hidupnya. - Pramoedya Ananta Toer
Pada akhirnya persoalan hidup adalah persoalan menunda mati, biarpun orang-orang yang bijaksana lebih suka mati sekali daripada berkali-kali. - Pramoedya Ananta Toer
Pengertian adalah hidup. Hidup adalah dihidupi dan menghidupi. - Pramoedya Ananta Toer
Saya hanya mendukung partai yang berpihak pada keadilan dan kemanusaiaan. - Pramoedya Ananta Toer
Sejak jaman nabi sampai kini, tak ada manusia yang bisa terbebas dari kekuasaan sesamanya, kecuali mereka yang tersisihkan karena gila. Bahkan pertama-tama mereka yang membuang diri, seorang diri di tengah-tengah hutan atau samudera masih membawa padanya sisa-sisa kekuasaan sesamanya. Dan selama ada yang diperintah dan memerintah, dikuasai dan menguasai, orang berpolitik. - Pramoedya Ananta Toer
Seorang tanpa prinsip adalah sehina-hina orang manusia setengik-tengiknya. - Pramoedya Ananta Toer
Siapa mencuri kata-kata, berarti mencuri pikiran. Siapa mencuri pikiran, berarti mencuri hal yang hakiki dari manusia. Mencuri pikiran, merendahkan hak-hak manusia, berarti melenyapkan apa yang membedakan manusia dari binatang. - Pramoedya Ananta Toer
Tetapi manusia pun bisa mengusahakan lahirnya syarat-syarat baru, kenyataan baru, dan tidak hanya berenang diantara kenyataan-kenyataan yang telah tersedia. - Pramoedya Ananta Toer
Adat perempuan dibeli; adat orang tua menjual; kalau harta sudah di tangan apalagi akan dipersoalkan? - Pramoedya Ananta Toer
Aku boleh seorang pelacur! Aku boleh seorang sampah masyarakat! Aku seorang bintang film gagal! Tapi beradat! Tidak. Aku juga punya tanah air. Aku Larasati, bintang ara. Sedang sebutan Miss pun aku tak pernah pakai. Ara! Cukup Ara. Mengapa mesti dengan Miss? Sebutan itu akan membuat aku berkulit putih. Apakah sebutan itu tantangan kaum pria, kalau aku milik siapa saja? - Pramoedya Ananta Toer
Aku kira, setiap penulis yang jujur, akhir-kelaknya akan kecewa dan dikecewakan. - Pramoedya Ananta Toer
Aku lebih mempercayai ilmu pengetahuan, akal. Setidak-tidaknya padanya ada kepastian-kepastian yang bisa dipegang. - Pramoedya Ananta Toer
Aku tak jadi kaya karena pemberiannya. Mereka pun tak jadi kaya karena pemberianku. Itulah kebijaksanaan. - Pramoedya Ananta Toer
Aku tak suka pada priayi. Gedung-gedung berdinding batu itu neraka. Neraka. Neraka tanpa perasaan. Tak ada orang mau dengarkan tangisnya. Kalau anak itu besar kelak, dia pun takkan dengarkan keluh-kesah ibunya. Dia akan perintah dan perlakukan aku seperti orang dusun, seperti abdi. Dia perlakukan aku seperti bapaknya memperlakukan aku kini dan selama ini. Tapi lindungilah dia. Dia anakku yang tak mengenal emaknya, tak kenal lagi air susu emaknya. - Pramoedya Ananta Toer
Anggaplah aku sebagai telornya yang telah jatuh dari petarangan. Pecah. Bukan telor yang salah. - Pramoedya Ananta Toer
Apa bisa diharapkan dari mereka yang hanya bercita-cita jadi pejabat negeri, sebagai apapun, yang hidupnya hanya penantian datangnya gaji? - Pramoedya Ananta Toer
Apa gunanya memaki? Mereka memang anjing. Mereka memang binatang. Dulu bisa mengadu, dulu ada pengadilan. Dulu ada polisi, kalau duit kita dicolong tetangga kita. Apa sekarang? Hakim-hakim, jaksa-jaksa yang sekarang juga nyolong kita punya. Siapa mesti mengadili kalau hakim dan jaksanya sendiri pencuri? - Pramoedya Ananta Toer
Apa yang sudah dibaca Kartini digenggamnya terus di dalam tangannya, dan ikut memperkuat moralnya. - Pramoedya Ananta Toer
Apakah gunanya pendapat kalau hanya untuk diketahui sendiri? - Pramoedya Ananta Toer
Bagaimana bisa manusia hanya ditimbang dari surat-surat resmi belaka, dan tidak dari wujudnya sebagai manusia? - Pramoedya Ananta Toer
Banyak Pribumi yang mengimpi jadi Belanda, dan gadis yang lebih banyak bertampang Eropa ini lebih suka mengaku Pribumi. - Pramoedya Ananta Toer
Barang siapa mempunyai sumbangan pada kemanusian dia tetap terhormat sepanjang jaman, bukan kehormatan sementara. Mungkin orang itu tidak mendapatkan sesuatu sukses dalam hidupnya, mungkin dia tidak mempunyai sahabat, mungkin tak mempunyai kekuasaan barang secuwil pun. Namun umat manusia akan menghormati karena jasa-jasanya. - Pramoedya Ananta Toer
Barang siapa menyebar angin dia akan berpanen badai. - Pramoedya Ananta Toer
Barang siapa tidak tahu kekuatan dirinya, tidak tahu kelemahan dirinya. Barang siapa tidak tahu kedua-duanya, dia pusing dalam ketidaktahuannya. - Pramoedya Ananta Toer
Benih yang tidak sempurna akan punah sebelum berbuah. - Pramoedya Ananta Toer
Berbahagialah dia yang tak tahu sesuatu. Pengetahuan, perbandingan, membuat orang tahu tempatnya sendiri, dan tempat orang lain,gelisah dalam alam perbandingan. - Pramoedya Ananta Toer
Berikanlah padanya cinta, dan orang akan menerima cinta itu kembali. Kata-kata yang ramah tidaklah perlu meminta ongkos, namun dapat berpengaruh begitu besar. - Pramoedya Ananta Toer
Bukankah tidak ada yang lebih suci bagi seorang pemuda daripada membela kepentingan bangsanya? - Pramoedya Ananta Toer
Cinta itu indah, Minke, juga kebinasaan yang mungkin membututinya. Orang harus berani menghadapi akibatnya. - Pramoedya Ananta Toer
Dahulu dia selalu katakan apa yang dia pikirkan, tangiskan, apa yang ditanggungkan, teriakan ria kesukaan di dalam hati remaja. Kini dia harus diam - tak ada kuping sudi suaranya. - Pramoedya Ananta Toer
Dan bukankan satu ciri manusia modern adalah juga kemenangan individu atas lingkungannya dengan prestasi individual? Individu-individu kuat sepatutnya bergabung mengangkat sebangsanya yang lemah, memberinya lampu pada yang kegelapan dan memberi mata pada yang buta. - Pramoedya Ananta Toer
Dan dengan langkah berat pergilah aku meninggalkan rumahsakit itu; rumah tempat orang yang tak bebas mempergunakan tubuh dan hidupnya sendiri. - Pramoedya Ananta Toer
Dan dengan tidak terasa umur manusia pun lenyap sedetik demi sedetik ditelan siang dan malam. Tapi masalah-masalah manusia tetap muda seperti waktu, Di mana pun juga dia menyerbu ke dalam kepala dan dada manusia, kadang-kadang ia pergi lagi dan di tinggalkannya kepala dan dada itu kosong seperti langit. - Pramoedya Ananta Toer
Dan rangsang hidup itu ogah dibius padam begitu saja: lihatlah, bukan saja kerjamu belum selesai, yang selesai pun terlalu banyak cacat dan cela. Imajinasi saja tidak cukup. Kau harus tinggal hidup, paling tidak tiga puluh tahun lagi. Sertai dan saksikan akhir dari semua ini! - Pramoedya Ananta Toer
Dan sejak itu pula ia praktekan tafsiran bahwa kehormatan berarti uang. - Pramoedya Ananta Toer
Dari atas ke bawah yang ada adalah larangan, penindasan, perintah, semprotan, hinaan. Dari bawah ke atas yang ada adalah penjilatan, kepatuhan, dan perhambaan. - Pramoedya Ananta Toer
Dengan melawan kita takkan sepenuh kalah. - Pramoedya Ananta Toer
Hamba hukum itu, Ann, dia tak bisa dilawan. - Pramoedya Ananta Toer
Hidup bisa memberikan segala pada barang siapa tahu dan pandai menerima. - Pramoedya Ananta Toer
Ideologi ditanamkan didalam diri saya oleh keluarga saya, yaitu cinta akan keadilan, kebaikan dan alam, serta nasionalisme.Walaupun ideologi ini ditanamkan di diri saya pada usia muda, tapi ini masih terus hidup sampai kini. Jika saya melakukan kesalahan, maka saya akan mengakuinya. - Pramoedya Ananta Toer
Inilah jaman modern, Minke, yang tidak baru dianggap kolot, orang tani, orang desa. Orang menjadi begitu mudah terlena, bahwa di balik segala seruan, anjuran, kegilaan tentang yang baru menganga kekuatan gaib yang tak kenyang-kenyang akan mangsa. Kekuatan gaib itu adalah deretan protozoa, angka-angka, yang bernama modal. - Pramoedya Ananta Toer
Jadi apanya yang harus dikenal, kan orang dikenal karena karyanya, ratusan juta orang di atas bumi ini tidak berkarya yang membikin mereka dikenal, maka tidak dikenal. - Pramoedya Ananta Toer
Jadi, sudah di tujuan pertama mereka dikurung dan dijaga. Itu tak lain artinya daripada hilangnya sekian banyak kebebasan mereka. - Pramoedya Ananta Toer
Juga jangan jadi kriminil dalam percintaan - yang menaklukan wanita dengan gemerincing ringgit, kilau harta dan pangkat. Lelaki belakangan ini adalah juga kriminil, sedang perempuan yang tertaklukan hanya pelacur. - Pramoedya Ananta Toer
Kadang-kadang manusia ini tak kuasa melawan kenang-kenangannya sendiri. Dan tersenyum aku oleh keinsyafan itu. Ya, kadang-kadang tak sadar manusia terlampau kuat dan menenggelamkan kesadarannya. Aku tersenyum lagi. - Pramoedya Ananta Toer
Kala itu kemiskinan selalu melayang-layang di angkasa dan menyambari kepalaku. - Pramoedya Ananta Toer
Kalau aku tak memiliki tubuh indah dan wajah cantik mungkin aku jadi sebagian dari mereka yang dibunuh pelan-pelan itu. - Pramoedya Ananta Toer
Kartini pernah mengatakan: mengarang adalah bekerja untuk keabadian. - Pramoedya Ananta Toer
Katakan pada saya, Ibu, nama ibu yang sebenarnya. Kami datang untuk mengenali Ibu, untuk mengetahui keadaan Ibu, dan ingin membantu Ibu bila kami mampu dan berkesempatan melakukannya. Ingin berbuat sesuatu yang patut untuk Ibu, biarpun kami hanya tahanan, tidak punya kebebasan. Katakanlah nama Ibu, sebutkanlah. - Pramoedya Ananta Toer
Kekuatan para brahmana ada pada pengetahuannya, sujudnya pada para dewa. - Pramoedya Ananta Toer
Kekuatan suatu negeri sama sekali tidak terletak pada besar atau kecilnya jumlah penduduk dan luas - sempitnya negerinya, tetapi pada nilainya dalam menguasai ilmu pengetahuan. - Pramoedya Ananta Toer
Kekuatan yang kita miliki mungkinlah tidak sebanding dengan ketidakadilan yang ada, tapi satu hal yang pasti: Tuhan tahu bahwa kita telah berusaha melawannya. - Pramoedya Ananta Toer
Kowé kira, kalo sudah pake pakean Eropa, bersama orang Eropa, bisa sedikit bicara Belanda lantas jadi Eropa? Tetap monyet! - Pramoedya Ananta Toer
Laut tetap kaya takkan kurang, cuma hati dan budi manusia semakin dangkal dan miskin. - Pramoedya Ananta Toer
Manusia punya kodratnya masing-masing dan tak ada seorangpun bisa merubah kodrat itu. - Pramoedya Ananta Toer
Manusia yang wajar mesti punya sahabat, persahabatan tanpa pamrih. Tanpa sahabat hidup akan terlalu sunyi. - Pramoedya Ananta Toer
Menulis adalah sebuah keberanian. - Pramoedya Ananta Toer
Negeri Matahari Terbit, negeri Kaisar Meiji itu berseru pada para perantaunya, menganjurkan: Belajar berdiri sendiri! Jangan hanya jual tenaga pada siapa pun! Ubah kedudukan kuli jadi pengusaha, biar kecil seperti apa pun; tak ada modal? Berserikat, bentuk modal! Belajar kerja sama! Bertekun dalam pekerjaan! - Pramoedya Ananta Toer
Pada dasarnya manusia adalah hewan yang paling membutuhkan ampun. - Pramoedya Ananta Toer
Pergilah kau kepada Bapa Tantripala di Desa Kapundungan. Belajarlah kau baik-baik di sana. Kau seorang tani. Itu kau jangan lupa. Biar kau sudah dibenarkan Bapa Tantripala untuk meninggalkan rumahnya, kau harus ingat: kau seorang tani. - Pramoedya Ananta Toer
Revolusi Perancis, mendudukkan harga manusia pada tempatnya yang tepat. Dengan hanya memandang manusia pada satu sisi, sisi penderitaan semata, orang akan kehilangan sisinya yang lain. Dari sisi penderitaan saja, yang datang pada kita hanya dendam, dendam semata. - Pramoedya Ananta Toer
Revolusi, dia adalah guru. Dia adalah penderitaan. Tetapi dia pun adalah harapan. Jangan khianati revolusi! Kembali ia pandangi dua orang tua itu, yang mungkin beberapa tahun lagi tewas digulung maut. Namun mereka meletakkan harapannya pada revolusi. Betapa mereka mengagumi lembaran uang, perwujudan revolusi. - Pramoedya Ananta Toer
Sebagai ideologi, komunisme bermakna untuk individu. Akan tetapi, sebagai sistem politik, komunisme tidak demokratis dan mengarah pada penindasan. - Pramoedya Ananta Toer
Semua ditentukan oleh keadaan, bagaimanapun seseorang menghendaki yang lain. Yang digurun pasir takkan menggunakan bahtera, yang di samudera takkan menggunakan onta. - Pramoedya Ananta Toer
Semua harus dimulai dengan berani! PEmberani-pemberani memenangkan tiga perempat dunia! - Pramoedya Ananta Toer
Semua yang baik datang berduyun-duyun. Hanya karena aku sudah memulai. Yang lain-lain akan datang dengan sendirinya. Semua membutuhkan permulaan. Permulaan sudah ditempuh. - Pramoedya Ananta Toer
Senjata lebih berarti di tangan orang sebodoh-bodohnya dari pada keterpelajaran dari tubuh tanpa pelindung. - Pramoedya Ananta Toer
Setiap permulaan memang sulit. Dengan memulai setengah pekerjaan sudah selesai, kata pepatah. - Pramoedya Ananta Toer
Setiap tulisan merupakan dunia tersendiri, yang terapung-apung antara dunia kenyataan dan dunia impian - Pramoedya Ananta Toer
Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan. - Pramoedya Ananta Toer
Suatu bangsa yang telah mempertaruhkan jiwa-raga dan harta benda untuk segumpal pengertian abstrak bernama kehormatan. - Pramoedya Ananta Toer
Walaupun manusia itu lahir tidak atas kemauannya sendiri, tapi aturan-aturan dari sistem belum tentu sesuai dengan individu. Maka dari itu, saya berpendapat bahwa demokrasi, seberapapun jeleknya ia sebagai sistem, tetap lebih baik dari komunisme. Manusia memiliki hak untuk bicara, juga ketika yang diungkapkannya keliru. Kalau hal itu terjadi, yang lain akan mengoreksinya. - Pramoedya Ananta Toer
Ada kalanya orang tak bisa menahan keberangan. - Pramoedya Ananta Toer
Ada yang membunuh. Ada yang dibunuh. Ada peraturan. Ada undang-undang. Ada pembesar, polisi, dan militer. Hanya satu yang tidak ada: keadilan. - Pramoedya Ananta Toer
Adat itu bikin orang jadi bodo. Adat larang orang kampung belajar menulis, membaca, bikin gambar. - Pramoedya Ananta Toer
Ah, Gus, begini kodrat perempuan. Dia menderitakan sakit waktu melahirkan, menderita sakit lagi karena tingkahnya. - Pramoedya Ananta Toer
Ah, itu serdadu manja kalau menang perang sekali saja! Kemenanganku lebih dari padanya. Aku pernah menguasai dia hanya karena aku tidak seperti perempuan-perempuan lain.
Akhirnya manusia ini mati juga. Mati. Sakit - Pramoedya Ananta Toer
Akibat perbuatan durhaka satu orang, berapa orang menanggung aniaya? Berapa orang? Termasuk si durhaka itu sendiri - Pramoedya Ananta Toer
Anjing-anjing ini baik selama bisa diambil manfaatnya, salah-salah dia menggigit dalam keadaan gila. - Pramoedya Ananta Toer
Apa guna jadi Jawa kalau hanya untuk dilanggar hak-haknya? Tak mengerti kau kiranya, catatan begini sangat pribadi sifatnya? Tak pernah gurumu mengajarkan etika dan hak-hak perseorangan? - Pramoedya Ananta Toer
Apa kata Minke nanti kalau kau jadi kuyu tidak menarik? Gadis secantik apa pun takkan menarik kalau sakit. - Pramoedya Ananta Toer
Apa sebabnya ketakutan Bapak Mahaguru? Bukankah itu juga pendapat sendiri? Dan apalah gunanya mengetahui, berpendapat, kemudian takut padanya? Lihatlah ini murid Bapa sudah bicara. - Pramoedya Ananta Toer
Apa yang ditakuti bu? Kita semua hidup terus menerus dalam ketakutan. Apa kalian biasanya ketakutan? Tidak ada. Kalau revolusi menang, tidak seorang pun perlu takut lagi.
Apa yang pernah diberikan Belanda kepada rakyat? Mereka datang ke sini bukan untuk memberi, tetapi untuk meminta! Rakyat mendapat apa yang dicarinya sendiri, sejak dulu si Belanda lah yang malahan mendapat sebagian besar dari nasi yang dicari oleh rakyat. Apa yang diberikan Belanda kepada rakyat? - Pramoedya Ananta Toer
Apakah sebangsamu akan kau biarkan terbungkuk-bungkuk dalam ketidaktahuannya? Siapa bakal memulai kalau bukan kau? - Pramoedya Ananta Toer
Apakah yang bisa diperbuat oleh seorang perempuan? - Pramoedya Ananta Toer
Bagi orang atasan ingat-ingatlah itu Mas Nganten, tambah tinggi tempatnya tambah sakit jatuhnya. Orang rendahan ini boleh jatuh seribu kali, tapi ia selalu berdiri lagi. Dia ditakdirkan untuk sekian kali berdiri setiap hari. - Pramoedya Ananta Toer
Bagi wanita muda, Mas Nganten, sebenarnya tak ada kesulitan hidup di dunia, apalagi kalau ia canti, dan rodi sudah tak ada lagi - Pramoedya Ananta Toer
Bahwa orang yang punya itu banyak menimbulkan kesusahan pada yang tak punya. Dan mereka tak merasai ini. - Pramoedya Ananta Toer
Bakal jadi apa kau ini kalau aku tidak sanggup bersikap keras? Terhadap siapa saja. Dalam hal ini biar cuma aku yang jadi kurban, sudah kurelakan jadi budak belian. Kaulah yang terlalu lemah, Ann, berbelas kasihan tidak pada tempatnya. - Pramoedya Ananta Toer
Bangun dari bumi penjajahan: hancur menghancurkan! Sedang mereka yang tidak dihancurkan, mereka yang tidak menghancurkan adalah landasan hidup binatang ini. - Pramoedya Ananta Toer
Barang siapa tidak tahu bersetia pada azas, dia terbuka terhadap segala kejahatan: dijahati atau menjahati. - Pramoedya Ananta Toer
Begitulah, Ann, upacara sederhana bagaimana seorang anak telah dijual oleh ayahnya sendiri, jurutulis Sastrotomo. Yang dijual adalah diriku; Sanikem. Sejak detik itu hilang sama sekali penghargaan dan hormatku pada ayahku; pada siapa saja yang dalam hidupnya pernah menjual anaknya sendiri. Untuk tujuan dan maksud apapun. - Pramoedya Ananta Toer
Berbahagialah mereka yang bodoh, karena mereka kurang menderita. Berbahagialah juga kanak-kanak yang belum membutuhkan pengetahuan untuk dapat mengerti. - Pramoedya Ananta Toer
Berkhianat pada revolusi ini berarti berkhianat pada diri sendiri, pada publik yang membayarnya. - Pramoedya Ananta Toer
Bersikap adillah sejak dalam pikiran. Jangan menjadi hakim bila kau belum tahu duduk perkara yang sebenarnya. - Pramoedya Ananta Toer
Biarlah hati ini patah karena sarat dengan beban, dan biarlah dia meledak karena ketegangan. Pada akhirnya perbuatan manusia menentukan, yang mengawali dan mengakhiri. Bagiku, kata-kata hiburan hanya sekedar membasuh kaki. Memang menyegarkan. Tapi tiada arti. Barangkali pada titik inilah kita berpisah. - Pramoedya Ananta Toer
Biasa: harta dengan kejamnya telah memisahkan ibu dari anak. - Pramoedya Ananta Toer
Bila ada Pamali turun, barang atau pakaian peninggalan orang mati dikumpulkan dan diletakan di gebrahe. - Pramoedya Ananta Toer
Binatang itu bicara: makan - tapi tak mengerti dirinya sendiri. Dan aku begitu juga. - Pramoedya Ananta Toer
Bukan aku saja yang tergenggam oleh mereka, mereka sebaliknya pun tergenggam olehku. Genggam-menggenggamlah, kalau tak dapat dikatakan sihir-menyihir. - Pramoedya Ananta Toer
Bukan ucapannya yang terakhir yang menjadi nilai dari seluruh dirinu. Laku durjana pada semua temannya adalah dosa yang tidak terampuni. Selama ada senjata pada kita seperti ini, kita adalah satria, sekalipun tidak karena kasta. - Pramoedya Ananta Toer
Bukankah hidup manusia ini tiap hari dicangkul, diendapkan, dan diseret juga seperti gundukan tanah merah itu? - Pramoedya Ananta Toer
Cinta itu indah, Minke, terlalu indah, yang bisa didapatkan dalam hidup manusia yang pendek ini. - Pramoedya Ananta Toer
Dalam keadaan waspada biasanya orang Alfuru, terutama yang masih terikat pada kepercayaan pamali, sangat pelit memberikan keterangan tentang kehidupan Alfuru. - Pramoedya Ananta Toer
Dalam tahanan di RTM tahun 1960 saya mendapatkan kata baru dari dunia kriminal: brengsek. Sekarang saya dapat kata baru pula: di-aman-kan, yang berarti: dianiaya, sama sekali tidak punya sangkut-paut dengan aman dan keamanan. Sebelum itu saya punya patokan cadangan bila orang bicara denganku: ambil paling banyak 50% dari omongannya sebagai benar. Sekarang saya mendapatkan tambahan patokan: Kalau yang berkuasa bilang A, itu berarti minus A. Apa boleh buat, pengalaman yang mengajarkan. - Pramoedya Ananta Toer
Dan apa bisa diperoleh dalam hidup ini tanpa bea? Semua harus dibayar, atau ditebus, juga sependek-pendek kebahagiaan. - Pramoedya Ananta Toer
Dan doa-doa itu, apa artinya dia kalau bukan gerakan dari minus ke plus? Tahu kau apa artinya doa? Permohonan pada Tuhan, gerakan dari yang paling minus pada yang paling plus. - Pramoedya Ananta Toer
Dan kini, Adikku, kini terasa betul oleh kita, pahit sungguh hidup di dunia ini, bila kita selalu ingat pada kejahatan orang lain. Tapi untuk kita sendiri, Adikku, bukankah kita tidak perlu menjahati orang lain? - Pramoedya Ananta Toer
Dengarkan sahaya punya cerita. Cuma satu yang dikehendaki Allah, Mas Nganten, yaitu supaya orang ini baik. Buat itu ada agama. Buat itu orang-orang berkiblat kepada-Nya. Tapi nyatanya kehendak Allah yang satu itu itu saja tidak seluruhnya terpenuhi. Di dunia ini terlalu banyak orang jahat. - Pramoedya Ananta Toer
Di dunia ini manusia bukan berduyun-duyun lahir dan berduyun-duyun pula kembali pulang. Seorang-seorang mereka datang. Seorang-seorang mereka pergi. Dan yang belum pergi dengan cemas-cemas menunggu saat nyawanya terbang entah ke mana. - Pramoedya Ananta Toer
Di dunia ini, Ara, hanya sedikit saja orang yang penting - Pramoedya Ananta Toer
Dia sangat cinta pada republik, revolusi, dia mencintai kampung halamannya, biarpun busuk-busuk membumbungkan gas lumpur dan kotorannya sendiri. - Pramoedya Ananta Toer
Dia telah tinggalkan aku, entah untuk sementara entah tidak. - Pramoedya Ananta Toer
Dia tidak beranak, tidak berbini. Kalau perjuangannya menang, mungkin dia telah tewas, dan kemenangannya itu tidak dinikmati apapun di antara keluarganya sendiri, tetapi buat orang-orang lain. - Pramoedya Ananta Toer
Doa dan ucapan selamat jalan diucapkan oleh mulut dan tangan yang kami jabat. Tak seorangpun mengucapkan terimakasih. Dan memang kami tidak menuntut, tidak membutuhkan. Sayang, kami belum mampu berbuat lebih dari ini. - Pramoedya Ananta Toer
Dongeng adalah medium terindah dalam tradisi lisan nusantara. - Pramoedya Ananta Toer
Dunia luar tak ada yang tahu tentang mereka, tak ada yang memperhatikan nasib mereka. - Pramoedya Ananta Toer
Fina bara kurang ajar sama Ngama. Jangan kurang ajar sama Ngama. Hormati suamimu. - Pramoedya Ananta Toer
Gelar itu dipersembahkan pada manusia oleh manusia, maka bukan tanpa alasan. - Pramoedya Ananta Toer
Harus adil sejak dalam pikiran, jangan ikut-ikutan jadi hakim tentang perkara yang tidak diketahui benar-tidaknya. - Pramoedya Ananta Toer
Hati bersih dan kemauan baik, dan kemampuan melaksanakannya, justru yang dicari para bandit. Hati bersih dan kemauan baik, dan kemampuan melaksanakannya belum mencukupi, Nyo, Nak. Belum, masih jauh. Dalam kenyataannya sampai sekarang ini apa kurang cukup banyak orang menggunakan Jesus untuk menindas? Waspadalah. - Pramoedya Ananta Toer
Hidup ini Anakku, hidup ini tak ada harganya sama sekali. Tunggulah saatnya, dan kelak engkau akan berpikir, bahwa sia-sia saja Tuhan menciptakan manusia di dunia ini. - Pramoedya Ananta Toer
Hidup sungguh sangat sederhana. Yang hebat-hebat hanya tafsirannya. - Pramoedya Ananta Toer
Hidup tanpa harapan adalah hidup yang kosong. - Pramoedya Ananta Toer
Ia menyimpan dendam. Dendam yang terus menyala sebelum pembunuhan menutupnya. Dan dendam itu bisa menjalar jadi perang kampung. - Pramoedya Ananta Toer
Ia pun sesungguhnya mengerti orang-orang di gunung itu ingin belajar, ingin bergambar sebagaimana mereka yang tinggal di darat, di pantai, dan di tempat-tempat lain - Pramoedya Ananta Toer
Ibuku tinggal di sarang. Ini bukan rumah. Di negeri matahari ini, bahkan sinar matahari dia tidak kebagian! - Pramoedya Ananta Toer
Ilmu pengetahuan, Tuan-tuan, betapa pun tingginya, dia tidak berpribadi. Sehebat-hebatnya mesin, dibikin oleh sehebat-hebat manusia dia pun tidak berpribadi. Tetapi sesederhana-sederhana cerita yang ditulis, dia mewakili pribadi individu atau malahan bisa juga bangsanya. - Pramoedya Ananta Toer
Indahnya dunia ini jika pemuda masih tahu perjuangan! - Pramoedya Ananta Toer
Indonesia adalah negeri budak. Budak di antara bangsa dan budak bagi bangsa-bangsa lain. - Pramoedya Ananta Toer
Itulah dia, perempuan tua yang kau cari, wanita seperti ibumu, yang dilahirkan di pulau nenek-moyangnya, Jawa. - Pramoedya Ananta Toer
Jangan agungkan Eropa sebagai keseluruhan. Di mana pun ada yang mulia dan jahat. Di mana pun ada malaikat dan iblis. Di mana pun ada iblis bermuka malaikat, dan malaikat bermuka iblis. Dan satu yang tetap, Nak, abadi: yang kolonial, dia selalu iblis. - Pramoedya Ananta Toer
Jangan anggap remeh si manusia, yang kelihatannya begitu sederhana; biar penglihatanmu setajam elang, pikiranmu setajam pisau cukur, perabaanmu lebih peka dari para dewa, pendengaran dapat menangkap musik dan ratap-tangis kehidupan; pengetahuanmu tentang manusia takkan bakal bisa kemput. - Pramoedya Ananta Toer
Jangan hanya ya-ya-ya. Tuan terpelajar, bukan yes-man. Kalau tidak sependapat, katakan. Belum tentu kebenaran ada pada pihakku. - Pramoedya Ananta Toer
Jangan jadi pegawai negeri, jadilah majikan atas dirimu sendiri. Jangan makan keringat orang lain, makanlah keringatmu sendiri. Dan itu dibuktikan dengan kerja. - Pramoedya Ananta Toer
Jangan panggil aku perempuan sejati jika hidup hanya berkalang lelaki. Namun bukan berarti aku tak butuh lelaki untuk aku cintai. - Pramoedya Ananta Toer
Jawa dan manusianya hanya sebuah pojokan tidak terlalu penting dalam keseluruhan bumi manusia. - Pramoedya Ananta Toer
Jika anda mengundang orang asing, anda juga harus mengundang para penulis. Jika mereka mendapat kesan yang baik, mereka akan menulis hal-hal yang baik tentang Indonesia. Hal itu lebih menguntungkan daripada pekerjaan seorang atase kebudayaan. - Pramoedya Ananta Toer
Jiwa semuda itu jangan dilukai dengan penderitaan tak perlu, sekalipun cacat ayahnya sendiri. Dia hendaknya tetap mencintai aku dan memandang aku sebagai ayahnya yang mencintainya, tanpa melalui suara dan pandang orang lain - Pramoedya Ananta Toer
Kadang-kadang memang terasa olehnya bahwa heroisme dan patriotisme wanita di jaman revolusi ini terletak pada kepalangmerahan saja! Tapi ia tak akan meninggalkan kejujurannya. Ia cintai kejujurannya. Dan ia yakin melalui kejujurannya ia pun dapat berbakti kepada revolusi. Ia merasa dirinya pejuang, berjuang dengan caranya sendiri. - Pramoedya Ananta Toer
Kalau ada persatuan semua bisa kita kerjakan, jangankan rumah, gunung dan laut bisa kita pindahkan - Pramoedya Ananta Toer
Kalau Dedes tidak takut padamu. Apalagi pada pengawal-pengawalmu. Akupun bisa memerintah mereka! - Pramoedya Ananta Toer
Kalau hati sendiri pun tidak menjawab, itu lah tanda ketidakmampuan, dan ketidakmampuan itu memanggil kerusuhan - Pramoedya Ananta Toer
Kalau kau menang, bersiaplah untuk kalah, dan kalau kau kalah, terimalah kekalahan itu dengan hati besar, dan rebutlah kemenangan. - Pramoedya Ananta Toer
Kalau kita menang perang, semua kita dapat rumah baik. Tapi sekarang negara lebih butuh uang dari pada kita semua. - Pramoedya Ananta Toer
Kalau mati, dengan berani; kalau hidup, dengan berani. Kalau keberanian tidak ada, itulah sebabnya setiap bangsa asing bisa jajah kita. - Pramoedya Ananta Toer
Kalau orang tak tahu sejarah bangsanya sendiri - tanah airnya sendiri - gampang jadi orang asing di antara bangsa sendiri. - Pramoedya Ananta Toer
Kalau tidak ada orang-orang rendahan, tentu tidak ada orang atasan. - Pramoedya Ananta Toer
Kami bermaksud baik Ngama. Ngama adat jangan sangsi. Kami ingin menolong yang sakit. - Pramoedya Ananta Toer
Kan baik belum tentu benar juga belum tentu tepat. Malah bisa salah pada waktu dan tempat yang tidak cocok. - Pramoedya Ananta Toer
Karena itu, Ann, kau harus kuat. Kalau tidak, orang akan sangat mudah jadi permainan, dan terus dipermainkan oleh orang-orang semacam dia itu. - Pramoedya Ananta Toer
Kasihan hanya perasaan orang berkemauan baik yang tidak mampu berbuat. Kasihan hanya satu kemewahan, atau satu kelemahan. Yang terpuji memang dia yang mampu melakukan kemauan baiknya. - Pramoedya Ananta Toer
Kau biarkan suamiku merampas istri orang; itu berarti kau ikut membangunkan kejahatan, kerusuhan, dan malapetaka. - Pramoedya Ananta Toer
Kau harus bertindak terhadap siapa saja yang mengambil seluruh atau sebagian dari milikmu, sekali pun hanya segumpil batu yang tergeletak di bawah jendela. Bukan karena batu itu sangat berharga bagimu. Azasnya: mengambil milik tanpa ijin: pencurian; itu tidak benar, harus dilawan. - Pramoedya Ananta Toer
Kau harus selalu kelihatan cantik, Nyai. Muka yang kusut dan pakaian berantakan juga pencerminan perusahaan yang kusut-berantakan, tak dapat dipercaya - Pramoedya Ananta Toer
Kau pukul dia sampai hampir mati. Kau hajar dia seperti babi. Apa kesalahannya? Kan dia istrimu sendiri? Kau harus kasihan padanya. Kalau kurang ajar peringatkan dengan baik. Kalau nasihatmu sudah berulang kali tak diindahkan apa boleh buat. - Pramoedya Ananta Toer
Kau tak kenal bangsamu sendiri. - Pramoedya Ananta Toer
Kau terpelajar, Minke. Seorang terpelajar harus juga belajar berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan. Itulah memang arti terpelajar itu. - Pramoedya Ananta Toer
Keajaiban pengetahuan: tanpa mata yang melihat dia membikin orang mengetahui luasnya dunia; dan kayanya, dan kedalamannya, dan ketinggiannya, dan kandungannya, dan juga sampar-samparnya. - Pramoedya Ananta Toer
Kebawelan banyak kali dianggap wanita sebagai ukuran kelihaian. - Pramoedya Ananta Toer
Keindahannya ada dalam kenang-kenangan. - Pramoedya Ananta Toer
Kesalahan tindakan tidak pernah terampuni, kecuali hanya oleh Hyang Mahadewa. Untuk itu a?a Mahadewa, karena manusia tidak bersikap pengampun. - Pramoedya Ananta Toer
Kesenangan adalah tanda bahwa kematian mulai meraba jiwa manusia. - Pramoedya Ananta Toer
Kesetiaan memang bisa diharapkan dari mereka (orang kebanyakan), tetapi kebesaran hanya bisa datang dari seorang raja yang bijaksana. - Pramoedya Ananta Toer
Ketidakmampuan itu berasal dari diri semua yang memerintah, Dedes, ketidakmampuan mengerti kawulanya sendiri, kebutuhannya, kepentingannya. - Pramoedya Ananta Toer
Kita akan belajar Tanca. Kemudian kita akan tahu lebih banyak, mengalahkan lebih gemilang. - Pramoedya Ananta Toer
Kita telah melawan Nak, Nyo. Sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya. - Pramoedya Ananta Toer
Kurang hati-hati sama juga tidak jujur. - Pramoedya Ananta Toer
Lebih baik dan paling baik adalah memohon kepada ALlah, sampai berapalah kekuasaan manusia, apalagi orang kulit pulih pula. - Pramoedya Ananta Toer
Lelaki, Gus, soalnya makan, entah daun entah daging. Asal kau mengerti, Gus, semakin tinggi sekolah bukan berarti semakin menghabiskan makanan orang lain. Harus semakin mengenal batas. Kan itu tidak terlalu sulit difahami? Kalau orang tak tahu batas, Tuhan akan memaksanya tahu dengan cara-Nya sendiri. - Pramoedya Ananta Toer
Letakkan cambukmu, raja, kau yang tak tahu bagaimana ilmu dan pengetahuan telah membuka babak baru di bumi manusia ini. - Pramoedya Ananta Toer
Lihat, ini Arok, yang tetap mempertahankan Tumapel. Dia dan pasukannya akan mempertahankannya sampai titik darah terakhir. Bukan karena imbalan uang, emas dan perak dan singgasana. Hanya karena kesetiaan pada janji. - Pramoedya Ananta Toer
Luka terhadap kebanggaan dan harga diri tak juga mau hilang. Bila teringat kembali bagaimana hina aku dijual. Aku tak mampu mengampuni kerakusan Sastrotomo dan kelemahan istrinya. Sekali dalam hidup orang mesti menentukan sikap. Kalau tidak dia takkan menjadi apa-apa. - Pramoedya Ananta Toer
Maka juga setiap kebawelan wanita harus dilawan dengan kebawelan lain. - Pramoedya Ananta Toer
Makin jauh dari Mahadewa dia (manusia) makin kejam. - Pramoedya Ananta Toer
Maksudnya adalah bahwa Indonesia tidak pernah betul-betul merdeka? Tidak pernah sampai sekarang. Sekarang Globalisme berkuasa. Semua dijadikan barang dagangan, bahkan juga politik, partai, dan manusia. Semua dipandang sebagai barang dagangan. - Pramoedya Ananta Toer
Mana ada Jawa, dan bupati pula, bukan buaya darat? - Pramoedya Ananta Toer
Manusia terlalu sering bertepuk hanya sebelah tangan. - Pramoedya Ananta Toer
Masak sama-sama orang segan-menyegani - Pramoedya Ananta Toer
Mbok, kau mau lawan kejahatan nini dengantanganmu, tapi kau tak mampu. Maka itu kau lawan dengan lidahmu. Kaupun tak mampu. Kemudian kau cuma lawan dengan hatimu. Setidak-tidaknya kau melawan. - Pramoedya Ananta Toer
Melawan pada yang berilmu dan pengetahuan adalah menyerahkan diri pada maut dan kehinaan. - Pramoedya Ananta Toer
Memang berita mutasi tidak pernah menarik perhatianku; pengangkatan, pemecatan, perpindahan, pensiunan. Tak ada urusan! Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya. - Pramoedya Ananta Toer
Memang bukan nyai sembarang nyai. Dia hadapi aku, siswa H.B.S, tanpa merasa rendah diri. Dia punya keberanian nyatakan pendapat. Dan dia sadar akan kekuatan pribadinya. - Pramoedya Ananta Toer
Memerintah pekerja pun kau tidak bisa karena kau tak bisa memerintah dirimu sendiri. Memerintah diri sendiri kau tak bisa karena kau tak mau bekerja. - Pramoedya Ananta Toer
Mengapa yang tidak setuju tak dapat mengekang nafsu menghina? Antara kita sendiri, kalau hanya hendak menghina pun tidak semua bisa berdiri sama tinggi. Penghinaan yang bodoh hanya akan memukul diri sendiri. - Pramoedya Ananta Toer
Mengobrol adalah suatu pekerjaan yang tak membosankan, menyenangkan, dan biasanya panjang-panjang. - Pramoedya Ananta Toer
Mereka (brahmana) tidak perlu takut pada kedunguan. Mereka belajar setiap hari untuk tidak jadi dungu. - Pramoedya Ananta Toer
Mereka berjabat tangan, seperti gunung berjabatan dengan samudera. Mereka hanya dua gumpal daging kecil, tetapi jiwanya lebih besar dari gunung, lebih luas dari laut, karena kereka ikut melahirkan sesuatu yang nenek-moyangnya dan bangsa-bangsa lain tidak atau belum melahirkannya: kemerdekaan. - Pramoedya Ananta Toer
Mereka bertengkar ramai dalam bahasa yang bagiku sama asingnya dengan bahasa nasib manusia. - Pramoedya Ananta Toer
Mereka membela apa yang mereka anggap menjadi haknya tanpa mengindahkan maut. Semua orang, sampai pun kanak-kanak! Mereka kalah, tapi tetap melawan. Melawan, Minke, dengan segala kemampuan dan ketakmampuan. - Pramoedya Ananta Toer
Mungkinkah seorang anak yang cengeng dalam perkembangannya barang dua puluh tahun kemudian bisa berubah jadi penentang dan pelawan? Bisa. Penderitaan tak tertanggungkan bisa mengakibatkan tiga macam sikap: menyerah tanpa syarat, melawan, atau membiarkan diri hancur. Mulyati memilih melawan. - Pramoedya Ananta Toer
Namun, kejahatannya juga tidak boleh dilupakan begitu saja karena jasa beberapa orang. - Pramoedya Ananta Toer
Nilai yang diwariskan oleh kemanusiaan hanya untuk mereka yang mengerti dan membutuhkan. Humaniora memang indah bila diucapkan para mahaguru-indah pula didengar oleh mahasiswa berbakat dan toh menyebalkan bagi mahasiswa-mahasiswa bebal. Berbahagialah kalian, mahasiswa bebal, karena kalian dibenarkan berbuat segala-galanya. - Pramoedya Ananta Toer
Orang begitu tabah menghadapi kehilangan kebebasannya, akan tabah juga kehilangan segala-galanya yang masih tersisa. - Pramoedya Ananta Toer
Orang bilang, apa yang ada di depan manusia hanya jarak. Dan batasnya adalah ufuk. Begitu jarak ditempuh sang ufuk menjauh. - Pramoedya Ananta Toer
Orang Cendekia sudah harus adil sejak dari pikiran. - Pramoedya Ananta Toer
Orang jawa kulitnya licin, seperti ular. - Pramoedya Ananta Toer
Orang Jawa sujud berbakti kepada yang lebih tua, lebih berkuasa, satu jalan pada penghujung keluhuran. Orang harus berani mengalah, Gus. - Pramoedya Ananta Toer
Orang kampung seperti sahaya ini, bendoro muda, kelahirannya sendiri sudah suatu kecelakaan. Tak ada sesuatu yang lebih celaka dari nasib orang kampung. - Pramoedya Ananta Toer
Orang tak bisa berhati-hati setiap saat buat seumur hidupnya. - Pramoedya Ananta Toer
Pada akhirnya perbuatan manusia menentukan, yang mengawali dan mengakhiri. - Pramoedya Ananta Toer
Pada setiap awal pertumbuhan, katanya, semua hanya meniru. Setiap kita semasa kanak-kanak juga hanya meniru. Tetapi kanak-kanak itu pun akan dewasa, mempunyai perkembangan sendiri. - Pramoedya Ananta Toer
Pada waktu itulah ia mulai mengerti sedikit tentang kehormatan: dia sama nilainya dengan uang - Pramoedya Ananta Toer
Para dewa mengejawantahkan diri pada dunia melalui syaktinya, ketidakbijaksanaan manusia mengejawantahkan diri dalam kerusuhan lingkungannya. - Pramoedya Ananta Toer
Para dewapun tak jarang belajar dari manusia, bahkan dibebaskan oleh manusia. - Pramoedya Ananta Toer
Pendapat umum perlu dan harus diindahkan, dihormati, kalau benar. Kalau salah, mengapa dihormati dan diindahkan? Seorang terpelajar harus juga belajar berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan. Itulah memang arti terpelajar itu. - Pramoedya Ananta Toer
Pendeknya aku harus waspada, kewaspadaan sebagai bea kebahagiaan hidup di dekat gadis cantik tanpa bandingan. - Pramoedya Ananta Toer
Perang memang kutukan untuk manusia. - Pramoedya Ananta Toer
Perang, kekuasaan, kekayaan, seperti unggun api dalam kegelapan dan orang berterbangan untuk mati tumpas di dalamnya. - Pramoedya Ananta Toer
Perbudakan tidak aku benarkan. Siapapun tidak dibenarkan untuk menjadikan saudaranya sendiri budak dan bukan saudaranya sendiri menjadi budak - Pramoedya Ananta Toer
Perdagangan membikin orang terbebas dari pangkat-pangkat, tak membeda-bedakan sesama manusia, apakah dia pembesar atau bawahan, bahkan budak pun. Pedagang berpikiran cepat. Mereka menghidupkan yang beku dan menggiatkan yang lumpuh. - Pramoedya Ananta Toer
Perempuan ini memang berpikiran cepat dan tajam, langsung dapat mengetahui apa yang hidup di dalam dada. Barangkali di situ letak kekuatannya yang mencekam orang dalam genggamannya, dan mampu pula mensihir orang dari kejauhan. Apalagi dari dekat. - Pramoedya Ananta Toer
Perkembangan yang ideal akan tercapai melalui demokrasi. Tak ada jalan lain daripada yang memungkinkan setiap manusia untuk menggunakan hak-haknya. - Pramoedya Ananta Toer
Pernah kudengar orang kampung bilang: sebesar-besar ampun adalah yang diminta seorang anak dari ibunya, sebesar-besar dosa adalah dosa anak kepada ibunya. - Pramoedya Ananta Toer
Prabarini selama-lamanya adalah kekasihku. Hanya karena aku bukan raja, aku tak dapat mempertahankannya. - Pramoedya Ananta Toer
Pribumi Hindia sangat sederhana. Takkan ada perang yang bakal mereka menangkan. Apa arti parang dan tombak di hadapan senapan dan meriam? - Pramoedya Ananta Toer
Revolusi atau perjuangan apa saja bisa lahir dan mencapai keagungannya kalau setiap pribadi tampil berani. - Pramoedya Ananta Toer
Ruapanya orang gunung hanya bercawat setiap hari. Mereka baru berpakaian bila ada tamu atau pada kesempatan-kesempatan terentu. - Pramoedya Ananta Toer
Rupanya di bumi jajahan ini setiap orang hidup atas dasar hancur menghancurkan. - Pramoedya Ananta Toer
Sahabat dalam kesulitan adalah sahabat dalam segala-galanya. Jangan sepelekan persahabatan. Kehebatannya lebih besar daripada panasnya permusuhan. - Pramoedya Ananta Toer
Satria hidup dari ketakutan dunia, maka ia terus juga takut-takuti dunia. - Pramoedya Ananta Toer
Satu-satunya bukti pembesar Jawa tidak berniat punya harem hanya dengan beristri orang Eropa, Totok atau Indo. Dengannya ia tak bakal bermadu. - Pramoedya Ananta Toer
Saya sendiri tidak mengerti yang sebenarnya tentang peraturan adat secara lengkap, Ngama. Tapi kenyataannya Ngama Hinolong dan Katcodin sendiri juga ada gambarnya. Malah bicara Indonesia baik. Mengapa kita tak bisa? Adat untuk kita semua. - Pramoedya Ananta Toer
Saya tutup buku dengan kekuasaan. Mereka selalu bilang, kami tutup buku dengan napol/tapol, nah saya juga bilang begitu, tutup buku dengan kekuasaan. - Pramoedya Ananta Toer
Secacat itu tapi masih berjuang! Mestinya perjuanganku lebih dari dia. Aku tidak cacat. Lebih, mesti! Lebih! - Pramoedya Ananta Toer
Seganas-ganasnya laut dia lebih pemurah dari hati priayi. - Pramoedya Ananta Toer
Sejak jaman Nabi memang sudah ada hamba-hamba iblis. Maling. Siapa heran ada maling selama iblis ada? Tapi malingpun butuh kehormatan, semakin dia tidak punya kehormatan diri. - Pramoedya Ananta Toer
Sejak zaman kompeni, Aceh punya keberanian individu, Jawa punya keberanian kelompok. Beda sekali. - Pramoedya Ananta Toer
Sekali dalam hidup orang mesti menentukan sikap. Kalau tidak, dia takkan menjadi apa apa. - Pramoedya Ananta Toer
Sekarang, kepalaku membayangkan kuburan, tempat manusia yang terakhir. Tapi kadang-kadang manusia tak mendapat tempat dalam kandungan bumi. Ya, kadang-kadang. Pelaut, prajurit di zaman perang, sering mereka tak mendapat tempat tinggal terakhir. Dalam kepalaku membayangkan, kalau ayah yang tak mendapatkan tempat itu. - Pramoedya Ananta Toer
Selama orang masih suka bekerja, dia masih suka hidup dan selama orang tidak suka bekerja sebenarnya ia sedang berjabatan tangan dengan maut. - Pramoedya Ananta Toer
Seluruh halaman ditutup dengan pagar bambu anyaman tinggi, tak dapat dilihat dari jalanan. Apa sebab dipagar rapat tinggi? Agar orang tak tahu apa yang sedang terjadi di dalam. - Pramoedya Ananta Toer
Seluruh kedudukan enak diambil orang-orang tua. Mereka hanya pandai korupsi. Rencana-rencanaku kandas di laci-laci. Angkatan tua itu sungguh bobrok! Setiap republiken mestinya republikein sejati. Satu kesalahan bisa membuat dia jadi khianat tanpa maunya sendiri. - Pramoedya Ananta Toer
Seluruh kedudukan yang enak diambil orang-orang tua. Mereka hanya pandai korupsi. Angkatan tua itu sungguh bobrok. Hanya angkatan tua yang korup dan mengajak korup! Angkatan muda membuat revolusi melahirkan sejarah. - Pramoedya Ananta Toer
Semua harus datang karena panggilanku. Semua harus pergi karena usiranku. - Pramoedya Ananta Toer
Semua lelaki memang kucing berlagak kelinci. Sebagai kelinci dimakannya semua daun, sebagai kucing dimakannya semua daging. - Pramoedya Ananta Toer
Semua manusia bersaudara satu sama lain. Karena itu tiap orang yang membutuhkan pertolongan harus meeroleh pertolongan. Tiap orang keluar dari satu turunan, karena itu satu sama lain adalah saudara. - Pramoedya Ananta Toer
Seoarang poliyikus yang tidak mengenal Multatatuli praktis tidak mengenal humanisme, humanitas secara modern. Dan politikuss yang tidak mengenal Multatuli bisa menjadi politikus kejam. Pertama, karena dia tidak mengenal sejarah Indonesia, kedua karena dia tidak mengenal perikemanusiaan, humanisme secara modern, dan bisa menjadi kejam. - Pramoedya Ananta Toer
Seorang ibu yang bijaksana dan berwibawa seperti Nyai memang dibutuhkan oleh setiap anak, dan dara cantik tiada bandingan dibutuhkan oleh setiap pemuda. - Pramoedya Ananta Toer
Seorang pelayan wanita menghidangkan susu coklat dan kue. Dan pelayan itu tidak datang merangkak-rangkak seperti pada majikan Pribumi. Malah dia melihat padaku seperti menyatakan keheranan. Tak mungkin yang demikian terjadi pada majikan Pribumi: dia harus menunduk, menunduk terus. Dan alangkah indah kehidupan tanpa merangkak-rangkak di hadapan orang lain. - Pramoedya Ananta Toer
Seorang terpelajar harus juga belajar berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi perbuatan. - Pramoedya Ananta Toer
Sepandai-pandaimya lelaki, kata bujang nenekku dulu semasa aku masih sangat muda, kalau sedang gandrung: dia sungguh sebodoh-bodoh si tolol. - Pramoedya Ananta Toer
Setiap kerusuhan di sesuatu negeri, bukan hanya Tumampel, adalah cerminan dari ketidakmampuan yang memerintah. - Pramoedya Ananta Toer
Setiap pejuang bisa kalah dan terus-menerus kalah tanpa kemenangan, dan kekalahan itulah gurunya yang terlalu mahal dibayarnya. Tetapi biarpun kalah, selama seseorang itu bisa dinamai pejuang dia tidak akan menyerah. Bahasa Indonesia cukup kaya untuk membedakan kalah daripada menyerah. - Pramoedya Ananta Toer
Setiap penjahat harus diperlihatkan pada mereka yang telah dijahatinya, biar orang mengerti tampang dan sanubari penjahat! - Pramoedya Ananta Toer
Setiap saat orang bisa minta ampun pada Tuhan, bila berdosa terhadap-Nya, dosa terhadap sesama manusia lain lagi, terlalu susah untuk mendapat ampun daripadanya. Tuhan Maha Pemurah, manusia maha tidak pemurah. - Pramoedya Ananta Toer
Sia-sianya dunia ini kalau untuk meningkatkan satu orang yang lain mesti diinjak. - Pramoedya Ananta Toer
Siapa pun melanggar hak-hak pribadi akan sahaya tantang, Bunda, apalagi hanya seorang abang. - Pramoedya Ananta Toer
Siapa yang dapat ramalkan bagaimana jadinya bayi? Jadi nabi atau bajingan, atau jadi sekedar tambahan isi dunia. - Pramoedya Ananta Toer
Siapakah yang tahu rahasia para dewa kalau bukan kaum brahmana? - Pramoedya Ananta Toer
Suamiku tidak takut padaku sebagai wanita, dia tetap takut padaku sebagai brahmani, karena Dedes tahu apa yang suaminya tidak tahu. - Pramoedya Ananta Toer
Suatu masyarakat paling primitif pun, misalnya di jantung Afrika sana, tak pernah duduk di bangku sekolah, tak pernah melihat kitab dalam hidupnya, tak kenal baca-tulis, masih dapat mencintai sastra, walau sastra lisan. - Pramoedya Ananta Toer
Suatu rahasia yang tak dapat aku pecahkan. Mereka tetap bertempur, bukan hanya melawan Kompeni, juga melawan kehancurannya sendiri. - Pramoedya Ananta Toer
Sungguh mengguncangkan mengetahui adanya sejumlah orang yang sejak perawan remaja sampai jadi nenek tetap terbelenggu oleh perbuatan keji balatentara Jepang. Di masa kemajuan tekhnologi semaju sekarang ini. - Pramoedya Ananta Toer
Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari. - Pramoedya Ananta Toer
Tak ada brahmana angkuh. Mereka hanya lebih mengerti, lebih tahu daripada orang yang menganggap pengetahuan dan ilmu sebagai keangkuhan. - Pramoedya Ananta Toer
Tak ada guna orang tua hendak menang sendiri. Pada akhirnya para dewa juga yang menang. - Pramoedya Ananta Toer
Tak ada orang yang tak suka pada pujian. Kalau orang merasa terhina karena dipuji, tandanya orang itu berhati culas. - Pramoedya Ananta Toer
Tak ada yang bisa bantah Sri Erlangga seorang pembangun besar. Satu yang pada waktunya akan Bapa Mahaguru katakan: hanya satu yang tidak pernah dibangunkannya kedudukan kaum brahmana. - Pramoedya Ananta Toer
Tak ada yang tahu apakah prajurit-prajurit itu Syiwa atau Wisynu, boleh jadi bahkan Buddha. Tidak ada yang mengetahui hati manusia secara tepat. - Pramoedya Ananta Toer
Tak akan ada kampung sebersih ini di atas gunung kalau tak ada kerukunan di antara para penghuni. - Pramoedya Ananta Toer
Tak bakal mampu orang Indonesia punya babu dalam keadaan begitu sulit beras. - Pramoedya Ananta Toer
Tak mungkin orang dapat mencintai negeri dan bangsanya, kalau orang tak mengenal kertas-kertas tentangnya. Kalau dia tak mengenal sejarahnya. Apalagi kalau tak pernah berbuat sesuatu kebajikan untuknya. - Pramoedya Ananta Toer
Tak pernah ada perang untuk perang. Ada banyak bangsa yang berperang bukan hendak keluar sebagai pemenang. Mereka turun ke medan perang dan berguguran berkeping-keping seperti bangsa Aceh sekarang ini. Ada sesuatu yang dibela, sesuatu yang lebih berharga daripada hanya mati, hidup atau kalah-menang. - Pramoedya Ananta Toer
Tak pernah aku mengadili tanpa tahu duduk perkara - Pramoedya Ananta Toer
Tanpa keberanian hidup adalah tanpa irama. Hidup tanpa irama adalah samadhi tanpa pusat. - Pramoedya Ananta Toer
Tanpa mempelajari bahasa sendiri pun orang takkan mengenal bangsanya sendiri. - Pramoedya Ananta Toer
Tanpa tuhan, manusia sebenarnya tiada berhati, tiada berjiwa, dia adalah binatang, hewan yang tiada mengenal kebajikan. - Pramoedya Ananta Toer
Tapi perintah tinggal perintah begitu saja. - Pramoedya Ananta Toer
Teror merupakan sistem untuk menundukan rakyat, sedang kerakusan berlebihan menjadi tujuan dari pendudukan itu. - Pramoedya Ananta Toer
Terpelajar itu sudah harus adil semenjak dalam pikiran. - Pramoedya Ananta Toer
Tetapi berbahagialah orang yang kuat menderita segala kesengsaraan untuk keperluan nusa dan bangsa - Pramoedya Ananta Toer
Tiada hadiah diharapkan oleh brahmana, Yang Mulia. Kalau dia sudah dapat memberikah dharma untuk kesejahteraan titah, para dewa akan mengantar kasudahannya. - Pramoedya Ananta Toer
Tiap mata murah, saudara, dan jiwa tiga kali lebih murah. Dan bertambah banyak Amerika mendatangkan peluru, bertambah turun jiwa manusia. - Pramoedya Ananta Toer
Tiap pemuda Indonesia bisa melakukan segala perjuangan dan pekerjaan kalau dia mau - Pramoedya Ananta Toer
Tidak semua kebenaran dan kenyataan perlu dikatakan pada seseorang atau pada siapapun. - Pramoedya Ananta Toer
Tidak, yang mati tidak harus bisu. Energi mereka tetap hidup melalui berbagai cara, jalan dan sarana, terutama melalui kenangan dan mulut para nyawa yang lolos dari saringannya di Buru ini. Pada suatu kali mungkin ada yang mampu mencatatnya tanpa tangannya gemetar dan tanpa membasahi kertasnya. - Pramoedya Ananta Toer
Tombak dan parang baru harus diberkati oleh orang yang punya ludah tua atau air tua. Di saat mereka mengatakan itu tangan mereka menunjuk kearah bukit-bukit ini sebagai kiblat. - Pramoedya Ananta Toer
Uh, Hindia, negeri yang hanya dapat menunggu-nunggu hasil kerja Eropa! - Pramoedya Ananta Toer
Wanita budak paling baik hanya untuk pria budak. - Pramoedya Ananta Toer
Wanita itu Dewa. Wanita itu Kehidupan. Wanita itu Perhiasan. - Pramoedya Ananta Toer
Ya, alangkah indah masa kecil yang lalu. Dan kini aku menembangkan keindahan dalam kenang-kenangan. - Pramoedya Ananta Toer
Ya, anakku, selama hidupku yang limapuluh enam tahun ini tahulah aku, bahwa usaha dan iktiar manusia itu sangat terbatas. Aku sendiri tak membiarkan adikmu sakit bila saja aku berkuasa atas nasib manusia. - Pramoedya Ananta Toer
Ya, Ann, aku telah mendendam orang tuaku sendiri. Akan kubuktikan kepada mereka, apa pun yang telah diperbuat atas diriku, aku harus bisa lebih berharga daripada mereka, sekalipun hanya sebagai nyai. - Pramoedya Ananta Toer
Ya, kita harus belajar Tanca. Kalau tidak, kita akan begini-begini saja. - Pramoedya Ananta Toer
Yang berani mengalah terinjak-injak, Bunda. - Pramoedya Ananta Toer
Yang lebih muda belum tentu lebih tidak tahu, belum tentu lebih pengecut dari pada kau. - Pramoedya Ananta Toer
Yang tak berdarah mati. Yang kekurangan darah lemah. Hanya yang berlumuran darah saja perkasa. Ada adinda dengar? Perkasa! Dan hanya si lemah berkubang dalam air matanya sendiri. - Pramoedya Ananta Toer
Yang tidak memerlukan Hyang Mahadewa juga tidak diperlukan olehnya. Tetapi hukumnya berjalan terus, dengan atau tanpa manusia. - Pramoedya Ananta Toer
Adakah Arok dan semua temannya pernah menghinakan orang? Mengapa kau takut dihinakan? Kau adalah semua yang pernah kau lakukan terhadap kita. Maju! - Pramoedya Ananta Toer
Aku juga punya tahan air. Jelek-jelek tanah airku sendiri, bumi dan manusia yang menghidupi aku selama ini. Cuma binatang ikut Belanda - Pramoedya Ananta Toer
Apa akan bisa ditulis dalam Melayu? Bahasa miskin seperti itu? Belang bonteng dengan kata-kata semua bangsa di seluruh dunia? Hanya untuk menyatakan kalimat sederhana bahwa diri bukan hewan. - Pramoedya Ananta Toer
Apakah kesejahteraan hidup sama dengan kebusukan buat orang lain? - Pramoedya Ananta Toer
Bagaimanapun masih baik dan masih beruntung pemimpin yang dilupakan oleh pengikut daripada seorang penipu yang jadi pemimpin yang berhasil mendapat banyak pengikut. - Pramoedya Ananta Toer
Bagi mereka yang beriman, yang percaya pada Allah, tak ada sesuatupun di dunia ini dapat merusuhkan hati - Pramoedya Ananta Toer
Di sini ada hukum. Kalau hukum tidak ditaati lagi, mari, mari kita panggil hakim. - Pramoedya Ananta Toer
Kau akan berhasil dalam setiap pelajaran, dan kau harus percaya akan berhasil, dan berhasillah kau; anggap semua pelajaran mudah, dan semua akan jadi mudah; jangan takut pada pelajaran apa pun, karena ketakutan itu sendiri kebodohan awal yang akan membodohkan semua. - Pramoedya Ananta Toer
Kau pribumi terpelajar! Kalau mereka itu, pribumi itu, tidak terpelajar, kau harus bikin mereka jadi terpelajar. Kau harus, harus, harus bicara pada mereka, dengan bahasa yang mereka tahu. - Pramoedya Ananta Toer
Kau suka berbicara tentang keindahan. Dimana keindahan suatu kekejaman? - Pramoedya Ananta Toer
Kehidupan lebih nyata daripada pendapat siapa pun tentang kenyataan. - Pramoedya Ananta Toer
Kita ini biar hidup dua belas kali di dunia, tidak bisa kumpulkan duit buat beli barang-barang yang terdapat dalam hanya satu kamar orang-orang kota. - Pramoedya Ananta Toer
Kita semua harus menerima kenyataan, tapi menerima kenyataan saja adalah pekerjaan manusia yang tak mampu lagi berkembang. Karena manusia juga bisa membikin kenyataan-kenyataan baru. Kalau tak ada orang mau membikin kenyataan-kenyataan baru, maka 'kemajuan' sebagai kata dan makna sepatutnya dihapuskan dari kamus umat manusia. - Pramoedya Ananta Toer
Orang berilmu, berpengetahuan, dan berbakat itu tak boleh punah. - Pramoedya Ananta Toer
Betapa beruntungnya jadi bintang film terkenal! Lawan dan kawan sama-sama membutuhkan. - Pramoedya Ananta Toer
Lagi pula tak ada cinta muncul mendadak, karena dia adalah anak kebudayaan, bukan batu dari langit. - Pramoedya Ananta Toer
Temuilah saudara-saudaramu yang baru datang dari Jawa, karena kalian adalah anak-anak dari ibu Jawa - Beberapa Pemuda Arafuru Yang Menemui Suyud Dkk Para Buangan di Pulau Buru. - Pramoedya Ananta Toer
Apa artinya Arus Balik? Sebelum abad ke 15 - 16, arus ini mengalir dari arah Nusantara ke utara, dengan armada dagang. Karena kedatangan armada-armada eropa, mereka diusir. Jadi, arus itu dialihkan dari utara ke selatan. itu merupakan titik tolak dalam sejarah. - Pramoedya Ananta Toer
Apakah manusia hidup untuk sistem ataukah sistem untuk manusia? Jika manusia dilahirkan untuk sistem, maka manusia itu akan menderita. - Pramoedya Ananta Toer
Barang siapa tidak berani dia tidak bakal menang. Itulah semboyanku! Maju! - Pramoedya Ananta Toer